UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL BENTUK GEOMETRI DENGAN MEDIA PUZZLE BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN TK MULIA MRIYAN

Nanik Srihartatik. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Bentuk Geometri Dengan Media Puzzle Bentuk Geometri Pada Anak Usia 5-6 Tahun TK Mulia Mriyan’’. Skripsi. PG PAUD. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Ivet. Pengenalan kemampuan kognitif pada anak usia dini meliputi daya ingat, imajinasi, dan kreativitas. Anak usia dini juga dapat dengan mudah mengenali warna dan ruang disekitarnya, dapat mengolah pengetahuanya tersebut menjadi sebuah karya melalui kreativitas serta imajinasi sebagai seorang anak yang penuh dengan daya khayal sesuai dengan perkembanganya. Ada berbagai macam kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif misalnya mengenalkan konsep warna, bentuk geometri, bau, rasa pada anak yaitu salah satunya dengan kegiatan bermain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak kelompok B TK Mulia Mriyan dalam mengenal bentuk geometri melalui metode bermain Puzzle Bentuk Geometri. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Mulia Mriyan yang berjumlah 19 anak terdiri dari 11 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Data diperoleh dengan lembar observasi hasil belajar anak, lembar observasi keaktifan anak dan lembar pengamatan kinerja guru. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif komparatif dengan cara membandingkan keadaan pada kondisi awal/pra siklus dengan hasil siklus I dan siklus II. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai penentu untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan. Hasil penelitian adalah metode bermain Puzzle Bentuk Geometri dapat meningkatkan kemampuan anak kelompok B TK Mulia Mriyan dalam mengenal bentuk geometri. Hal ini dibuktikan dari hasil pra sikus sebelum penggunaan metode bermain Puzzle Bentuk geometri terdapat 1 anak (5,2%) yang mendapat hasil belajar dengan kategori baik, selanjutnya pada siklus I terdapat 7 anak (56%) dengan hasil belajar dalam kategori baik, pada siklus II jumlah anak yang mendapat hasil belajar dalam kategori baik meningkat menjadi 15 anak (80%) meningkat 24% dari siklus I. Indikator keberhasilan yang telah ditentukan tercapai pada siklus II dengan 80% anak mendapat hasil belajar dengan kategori baik sehingga sudah melampaui indikator keberhasilan yaitu 75% dari seluruh jumlah anak mendapat hasil belajar dengan kategori baik.