PENINGKATAN SIKAP KASIH SAYANG ANAK MELALUI METODE BERCERITA DI TK KEMALA BHAYANGKARI 39 GODONG KABUPATEN GROBOGAN

AUNI AFIFAH 2623120187. “Peningkatan Sikap Kasih Sayang Anak melalui metode bercerita di TK Kemala Bhayangkari 39 Godong ”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya kasih sayang diantara anak didik di TK Kemala Bhayangkari, hal ini ditunjukkan dengan tingkat konflik yang cukup tinggi dan kurang terkendalinya emosi anak. Setelah diamati hal ini terjadi karena perlakuan yang mereka terima dari lingkungan keluarga yang kurang tepat. Selain itu pendekatan yang diberikan di sekolah belum maksimal terhadap perkembangan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap kasih sayang antar anak didik di TK Kemala Bhayangkari 39 Godong melalui kegiatan bercerita. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan pengumpulan data berupa perencanaan,pelaksanaan,observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di Semester I & II bulan November-januari. Subjek penelitian ini adalah anak didik TK Kemala Bhayangkari 39 Godong sebanyak 16 anak. Prosedur penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi dari hasil observasi. Setiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan. Dari hasil akhir dengan menggunakan teknik metode bercerita dengan dua siklus diperoleh hasil peningkatan kasih sayang diantara anak didik mencapai 25 % pada siklus pertama dan 81,25 % pada siklus kedua indikator kinerja tercapai. Hasil hipotesis yang berbunyi kasih sayang anak meningkat melalui metode bercerita pada anak didik TK Kemala Bhayangkari 39 Godong dan berdasarkan hasil akhir tersebut maka hipotesis yang diajukan diterima kebenarannya. Oleh karena itu hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kasih sayang pada anak didik dapat ditingkatkan melalui metode bercerita Maka dari itu sekolah dan guru perlu saling bersinergi meningkatkan kemampuannya dalam bercerita, dalam hal ini sekolah sebagai fasilitator. Karena kemampuan guru dalam menyampaikan cerita di lengkapi dengan media yang menarik akan mempengaruhi anak didik dalam menerima pesan moral yang ada dalam cerita.