MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 2 - 3 TAHUN MELALUI MEDIA MENJAPIT ULAT DI TPA TAMAN PELANGI KECAMATAN PURWODADI TAHUN 2024

INDRAWATI. (2024). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus pada Anak Usia 2-3 Tahun melalui Media Menjapit Ulat Di TPA Taman Pelangi Kecamatan Purwodadi Tahun 2024”.Skripsi. PG PAUD. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Ivet. Motorik halus merupakan salah satu kemampuan yang harus distimulasi sejak usia dini. Hal ini dikarenakan kemampuan motorik halus sangat penting untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Kemampuan motorik halus pada anak usia dini sangat beragam tergantung pada usianya. Motorik halus adalah berbagai keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi meta dan tangan yang memerlukan koordinasi yang cermat. Kemampuan motorik halus pada anak usia 2-3 tahun diharapkan sudah mampu memasukkan benda kecil ke dalam botol, menggunting kertas tanpa pola, meronce benda yang cukup besar dan juga menuangkan air pada gelas. Selain itu mereka juga memiliki kemampuan motorik halus yang baik dengan senang melakukan coretan di buku atau media lain yang sering ia gunakan. Di usia ini, mata dan jari anak sudah bisa berkoordinasi dengan baik, sehingga coretan anak semakin jelas dan bisa membuat suatu bentuk meski belum jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan motorik halus pada anak di TPA Taman Pelangi Kecamatan Purwodadi melalui kegiatan menjapit ulat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus prosentase. Sampel dari penelitian ini adalah murid di TPA Taman Pelangi yang berusia 2-3 tahun berjumlah 15 anak yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Penelitian ini menggunakan indikator keberhasilan sebesar 80 %. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya kenaikan yang signifikan terhadap prosentase kemampuan motorik halus dengan media menjapit ulat terbukti dari pada saat pra siklus kemampuan motorik halus yang memperoleh nilai BSB dan BSH sebesar 20 %, kemudian meningkat pada siklus I sebesar 53,3 % dan siklus II sebesar 86,70% dan hal ini menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan motorik halus di TPA Taman Pelangi.