KORELASIANTARASELFREGULATION DENGAN SINDROM FEAROFMISSINGOUT (FOMO) DALAM PENGGUNAAN MEDIASOSIALPADASISWADI SMP INSTITUTINDONESIASEMARANG

Rahmawati, Lukiana (2025) KORELASIANTARASELFREGULATION DENGAN SINDROM FEAROFMISSINGOUT (FOMO) DALAM PENGGUNAAN MEDIASOSIALPADASISWADI SMP INSTITUTINDONESIASEMARANG. Sarjana thesis, Universitas Ivet.

[thumbnail of Skripsi] Text (Skripsi)
LUKI_SKRIPSI_2025_fiks cetak (3).pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

LUKIANA RAHMAWATI. Korelasi antara Self Regulation dengan Sindrom Fear Of Missing Out (FOMO) dalam Penggunaan Media Sosial pada Siswa di SMP Institut Indonesia Semarang. Semarang. Bimbingan dan Konseling. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Ivet. 2025
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Korelasi antara Self Regulation dengan Sindrom Fear Of Missing Out (FOMO) dalam Penggunaan Media Sosial pada Siswa di SMP Institut Indonesia Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Instrument penelitian terdiri dari dua variabel yaitu self regulation dan sindrom fomo. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Institut Indonesia yang berjumlah 100 siswa. Sampel yang digunakan sebanyak 40 siswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala self regulation dan sindrom fomo. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment dengan bantuan SPSS 25 for windows. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini nilai rᵪᵧ = - 0,449 dan p = 0,004 (p < 0,05) yang artinya adanya hubungan negatif antara self regulation dengan sindrom fomo pada siswa kelas VIII di SMP Institut Indonesia Semarang.
Menurut hasil data yang telah diperoleh menunjukan bahwa variabel self regulation (X) memiliki nilai mean hipotetik = 75 dan mean empirik = 69,73. Dimana dari hasil data menunjukan bahwa self regulation rendah karena mean hipotetik > mean empirik. Sedangkan untuk variabel sindrom fomo memiliki nilai hipotetik 52,50 dan mean empirik = 58,05. Artinya data tersebut menunjukan bahwa sindrom fomo yang dimiliki siswa tergolong tinggi karena memiliki mean hipotetik < mean empirik. Artinya bahwa semakin rendah self regulation maka semakin tinggi sindrom fomo yang terjadi dan sebaliknya. Sumbangan yang diberikan self regulation terhadap sindrom fomo sebesar 20,1%, yang artinya self regulation memiliki pengaruh terhadap sindrom fomo. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha yang dirumuskan dalam penelitian ini diterima.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Self Regulation, Sindrom Fomo, Media Sosial
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Bimbingan Konseling
Depositing User: Wahyun Indriani
Date Deposited: 24 Jul 2025 03:53
Last Modified: 24 Jul 2025 03:53
URI: https://eprint.ivet.ac.id/id/eprint/40

Actions (login required)

View Item
View Item