UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK PERTIWI ANDONG KECAMATAN ANDONG BOYOLALI

Danik Kristinna Wati NPM 2621110313, Upaya Meningkatkan Perkembangan Motorik Halus Melalui Finger Painting Pada Anak Kelompok A Di Tk Pertiwi Andong Kecamatan Andong kabupaten Boyolali. Skripsi PG - PAUD. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Ivet.. Dosen Pembimbing I Dr.Sena Mahendra,ST.M.T., Dosen Pembimbing II Hery Setyowati M.Pd Penelitian ini didorong oleh fakta bahwa kemampuan motorik halus anakanak masih mengalami kesulitan atau rendah. Anak-anak belum mampu membuat garis vertikal, horizontal, lengkung, miring, dan lingkaran saat memegang pensil tangan. Dari 19 anak di kelompok A, 10 memiliki kemampuan motorik halus yang sangat baik, sedangkan 9 lainnya masih rendah. Karena jari-jari anak akan bergerak dan bergesekan dengan cat pewarna saat mereka melukis dengan jari-jari mereka, peneliti ingin menerapkan kegiatan melukis dengan jari untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak-anak. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan melukis jari dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak-anak di TK Pertiwi Andong kecamatan Andong kabupaten Boyolali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah kegiatan melukis jari dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak-anak tersebut. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tugas utama: perecanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini melibatkan siswa kelompok A di TK Pertiwi Andong, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Analisis deskriptif, metode kualitatif, digunakan untuk mendapatkan penelitian ini. Hasil penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali. Hasil menunjukkan bahwa menggunakan kegiatan melukis jari meningkatkan kemampuan motorik halus kelompok A di TK Pertiwi Andong. Pada siklus pertama, peningkatan tersebut mencapai 30%, dan pada siklus kedua, peningkatan tersebut mencapai 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru harus lebih kreatif dan aktif dalam menarik minat anak untuk belajar. Mereka juga mengatakan bahwa sekolah harus menyediakan prasarana dan sarana yang diperlukan, dan orang tua harus sadar akan kebutuhan semua anak